Minggu, 09 Januari 2011

Gambaran Umum Investasi TI

Tinjauan Umum
Proses investasi TI adalah suatu pengambilan keputusan manajemen dan proses pelaporan yang mencakup program investasi TI, dari konsep permulaan sampai pada penyelesaian selanjutnya. Proses pengambilan keputusan dan pelaporan digambarkan pada diagram berikut ini:

Gambar 1. Proses Investasi TI.
Pedoman ini menyediakan petunjuk untuk evaluasi analitik yang berhubungan dengan keputusan investasi TI dengan tujuan strategis pada KTIN. Dijelaskan secara implisit dalam analisis, mengenai komponen sukses kritis yang mengandung arti investasi dengan kemungkinan sukses yang tinggi (Tujuan, biaya, jadwal, sasaran dan ukuran kinerja, serta strategi akuisisi). Untuk proyek-proyek utama, tinjauan awal membuat basis proyek dan tinjauan yang selanjutnya mengkonfirmasi kemajuan proyek. Tinjauan secara berkala memungkinkan penyelesaian awal dari masalah-masalah yang mungkin timbul.

Proses Seleksi Investasi TI
Tim Peninjau (TP)
Proses seleksi akan dilaksanakan oleh suatu tim peninjau yang anggotanya terdiri dari:
1. Steering Committee;
2. Peninjau Teknis;
3. Peninjau Manajemen;
4. Peninjau Bisnis.

Aspek teknis, manajemen, dan strategis dari investasi akan ditinjau oleh anggota tim pada saat yang bersamaan.
Tugas
Beberapa tugas di bawah ini harus ada dalam proses seleksi:

1. Penyaringan Awal;
1. Analisis Proyek;
2. Tinjauan proyek yang terdiri dari tiga macam tinjauan, yaitu:
- tinjauan oleh Tim Peninjau Teknis (TPT);
- tinjauan oleh Tim Peninjau Manajemen (TPM);
- tinjauan oleh Tim Peninjau Bisnis (TPB) dan penentuan akhir.

1. Penilaian proyek utama.
Acuan ini hanya menerangkan tim peninjau dari sisi fungsinya, dan tidak secara spesifik menyebutkan SDM atau lembaga peninjau yang akan menjalankan fungsi peninjauan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar tim ini dapat diimplementasikan secara fleksibel sesuai jenis investasi TI yang akan diajukan serta jenis (jenjang) lembaga pengajunya. Pada bagian akhir diberikan contoh untuk menggambarkan bagaimana tim ini bekerja untuk proyek TI di tingkat biro departemen pemerintah.
1.1.1. Penyaringan Awal
Analisis awal dari proyek otomasi mengasumsikan penyelesaian dari langkah-langkah dan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh peraturan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dokumen-dokumen tersebut sewajarnya mencakup semua bagian dari butir-butir yang terdaftar berikut ini, dan tergantung pada tahapan siklus-hidup suatu proyek:
- Penilaian awal: Pernyataan kebutuhan, misi, sasaran, dan tujuan;
- Analisis Kebutuhan Fungsional;
- Studi Kelayakan dan Riset Pasar;
- Analisis Alternatif termasuk Analisis Biaya dan Manfaat, Analisis Resiko dan Sensitivitas;
- Evaluasi Sekuritas/Penilaian Resiko;
- Rencana Proyek;
- Rencana Jaminan Kualitas;
- Deskripsi dari Sistem Manajemen berbasis Kinerja untuk memonitor dan mengukur kinerja;
- Rencana Manajemen Resiko;
- Pernyataan kerja berbasis Kinerja;
- Rencana Sekuritas;
- Rencana untuk Aset/Investasi TI yang sedang digunakan;
- Dokumentasi Desain Sistem;
- Rencana Pengujian dan Hasil (termasuk kontrol keamanan);
- Rencana Pelatihan;
- Sertifikasi Keamanan dan Pernyataan Akreditasi;
- Tinjauan Pasca Implementasi; dan
- Dokumentasi Keamanan yang Diperbaharui.
Suatu analisis biaya dan manfaat dalam beberapa bentuk sebaiknya dilakukan terleih dahulu sebelum mengajukan proyek untuk dipertimbangkan. Analisis tersebut sebaiknya mencakup evaluasi alternatif dan penentuan dari pengembalian investasi (ROI). Mekanisme penilaian dalam proses evaluasi memberikan keuntungan bagi rasio biaya-manfaat yang paling efektif. Pendanaan bagi proyek otomasi memerlukan dokumentasi untuk mendukung keputusan untuk mengajukan insiatif sebagai bagian dari proses anggaran.
1.1.2. Analisis Proyek
Informasi mengenai ringkasan proyek menyediakan kasus bisnis, manfaat, resiko, jadwal, dan data biaya untuk digunakan dalam proyek pemeringkatan dan pembuatan keputusan pendanaan. Tim Proyek Terpadu, di bawah pengarahan manajer proyek akan menyelesaikan informasi proyek sebelum pengajuan permohonan untuk persetujuan proyek.
Informasi ini biasanya tersedia sebagai suatu by-product dari manajemen proyek dan proses perencanaan. Tim ini juga melengkapi suatu penilaian awal teknis dan strategis dari proyek utama dengan melengkapi “Lembaran Faktor Teknis” (lihat table 2) dan “Lembaran Faktor Strategis” (lihat tabel 3) yang telah tergabung ke dalam proses penilaian pada tahap seleksi I-TIPS. Tim proyek TI tersebut, bekerja sama dengan CIO (Chief Information Officer), meringkas informasi untuk setiap proyek dan tiap portofolio TI secara keseluruhan menjadi lembar singkat eksekutif dan membuat suatu jaringan penempatan prioritas untuk dievaluasi oleh Tim Peninjau Teknis (TPT). Lembar ringkasan tersebut merangkum kasus bisnis proyek, manfaat, resiko, biaya dan informasi jadwal. Penempatan prioritas tersebut dirangkum ke dalam satu bagian yang menggambarkan informasi penilaian strategis dan teknis dari tiap proyek.
1.1.3. Tinjauan Proyek oleh Tim Peninjau (TP)
Setelah Tim Proyek Terpadu membuat dokumentasi, maka proses seleksi akan dilanjutkan dengan proses peninjauan yang dilakukan oleh Tim Peninjau (TP). Proses prninjauan ini terdiri dari 3 sub-tugas: tinjauan teknis, tinjauan manajemen dan tinjauan bisnis. Sub-tugas tersebut dapat terlaksana secara bersamaan dengan anggota tim yang terkait. Hal ini akan menyederhanakan proses birokrasi sehingga dapat mengurangi keterlambatan.
1.1.3.1. Tinjauan Tim Peninjau Teknis (TPT)
Fungsi dari Tim Peninjau Teknis (TPT) adalah untuk meninjau proyek-TI dengan pertimbangan untuk anggaran tahun yang akan datang. Tiap proyek TPT meninjau:
- kasus kegiatan TI;
- manfaat;
- resiko;
- biaya;
- jadwal;
- informasi teknis; dan
- informasi penilaian strategis.
Tinjauan TPT ini dipusatkan pada kelayakan teknis dan memastikan semua proyek teranalisis secara efektif dan semua informasi teknis yang diperlukan untuk membuat keputusan prioritas tersedia di dalam suatu paket. TPT membuat rekomendasi mengenai kapan untuk menginisiasi, melanjutkan, mengubah, atau memperbaiki atau tidak melanjutkan setiap proyek TI yang diusulkan. TPT dapat memberikan input kepada Tim Peninjau Bisnis untuk keputusan akhir.

1.1.3.2. Tinjauan Tim Peninjau Manajemen (TPM)
Fungsi dari Tim Peninjau Manajemen (TPM) adalah untuk menyetujui semua proyek TI dari unit-unit yang mengajukan proposal investasi TI. Kriteria yang dipertimbangkan adalah:
- Memastikan bahwa sasaran dan tujuan dari unit tersebut mendukung misi KTIN;
- Keberadaan komitmen sponsor terkait dalam manajemen senior dari unit;
- Pengaruh pada pengguna akhir;
- Kegiatan TI yang berbobot (termasuk kemungkinan dari pencapaian manfaat yang diusulkan);
- Tingkatan dari pendanaan yang dibutuhkan;
- Kelayakan dari waktu yang telah ditetapkan;
- Kompetensi Tim Proyek yang diakui.

Tim ini meninjau perkembangan dari tim proyek untuk menentukan apakah proyek yang telah disetujui sebelumnya diperbolehkan untuk dilanjutkan sebagaimana yang telah direncanakan (misalnya: cakupan proyek, perbaikan anggaran atau waktu dengan mempertimbangkan informasi baru yang timbul karena kegiatan tersebut, atau akan dibatalkan). Tim tersebut juga meninjau kinerja dari uji-coba proyek sebelum menentukan persetujuan. Tidak ada inisiatif dari unit terkait yang dapat dilanjutkan sebelum mendapatkan persetujuan dari TPM. Jika insiatif sudah disetujui, maka TPM akan meninjau rencana TI Vs. biaya dan manfaat yang sudah dikeluarkan, untuk memastikan bahwa manfaat yang diajukan telah tercapai dan menjadi masukan bagi pengambilan keputusan berikutnya.
Dewan Terkait. Misi TPT adalah untuk mengajukan dan memonitor kebijakan dan program TI agar konsisten dengan unit yang bersangkutan. Bagi kebanyakan investasi TI, TPT akan mengevaluasi resiko teknis, meninjau sensitivitas jadwal dan biaya, meninjau pengaruh pada organisasi, kebutuhan desain ulang proses kegiatan TI, pelatihan pegawai, dan kebutuhan sumberdaya teknis. Temuan dan rekomendasi dari TPT tersebut akan diberikan kepada TPM.

1.1.3.3. Tinjauan Tim Peninjau Bisnis (TPB) dan Penentuan Akhir
Tim Peninjau Bisnis (TPB) membuat keputusan akhir mengenai pembauran dari proyek baru dan yang sedang berjalan untuk memastikan tahun anggaran berikutnya. Rekomendasi ini direfleksikan dalam pengajuan anggaran unit. Dalam membuat penentuan akhir dari proyek yang berlangsung untuk tahun anggaran berikutnya, TPB mempertimbangkan rekomendasi dari TPT dan TPM dan meninjau kasus kegiatan TI, manfaat, resiko, biaya dan jadwal, dan informasi peringkat strategis dan teknis untuk tiap proyek. Tinjauan TPB difokuskan pada kebutuhan bisnis dan faktor strategis unit tersebut. Selama tahap seleksi/pendanaan investasi TI, TPB memilih untuk mendanai berbagai proyek pengembangan dan pemeliharaan dan menyetujui proyek-proyek tersebut. Proses monitor proyek-proyek tersebut dijelaskan dalam pedoman Kontrol Investasi TI (Bab 3) dan Tinjauan Evaluasi Pasca-Implementasi (Bab 4).

1.1.4. Penilaian Proyek Utama

1.1.4.1. Tujuan
Tujuan dari penilaian ini adalah untuk menyediakan analisis komperehensif apakah keputusan dari TPB dapat dijadikan dasar. Model ini mengidentifikasi proyek otomasi apakah signifikan secara teknis dan mempunyai konsekuensi strategis agar dievaluasi dan dikontrol secara terus-menerus. Proses ini merupakan bantuan visual untuk memeringkat (ranking) proyek-proyek, dan mengidentifikasi proyek-proyek, yang mungkin memerlukan pengawasan untuk memastikan kelayakannya.

1.1.4.2. Asumsi-asumsi
TPB terdiri dari eksekutif senior yang memiliki pengetahuan mengenai kebutuhan bisnis dan informasi KTIN, visi strategis, dan tanggungjawab untuk mengimplementasikan infrastruktur informasi KTIN. TPB didukung oleh TPT dan BKTIN, yang terdiri dari pemuka-pemuka TI. TPT dan BKTIN menyediakan informasi pendukung dan perincian mengenai sistem tertentu kepada TPB. Pengambilan keputusan oleh eksekutif mencakup pertimbangan atas semua faktor yang mempengaruhi kemungkinan sukses sebagaimana isu strategis yang digambarkan dalam usaha kerja. Proses keputusan dilakukan secara fleksibel untuk menyediakan gambaran lengkap mengenai usaha yang diajukan dan pada saat yang sama memperbolehkan penekanan pada faktor-faktor strategis yang signifikan. Tujuan dari identifikasi proyek-proyek utama adalah untuk memastikan ketersediaan semua sumberdaya dan layanan penasihat yang mungkin untuk mendukung proyek-proyek tersebut. Penetapan dari proyek-proyek utama yang sudah diberi prioritas merupakan suatu refleksi dari perhatian manajemen level atas dengan memastikan kesuksesan yang terkait dengan sumberdaya atau tujuan yang signifikan.

1.1.4.3. Skenario Operasional
Tim Proyek Terpadu mempersiapkan proyek dan informasi ringkasan portofolio untuk TPT. Ringkasan informasi tersebut menunjukkan kasus kegiatan TI, manfaat, biaya dan resiko, dan menunjukkan proyek individu dan kombinasi teknis dan penilaian faktor strategis. TPT mengevaluasi informasi ringkasan dan peringkat dengan penekanan pada faktor teknis. TPB mengevaluasi ringkasan informasi dan peringkat dengan menekankan pada faktor-faktor strategis dan menerapkan prioritas pendanaan. Portofolio proyek akan ditinjau secara berkala. Jika keadaan strategis/teknis kian memburuk, maka sumberdaya dari TPT dan jaminan kualitas staf harus diadakan kepastian kualitas untuk membantu dalam mengevaluasi proyek tersebut dan membawa kembali pada jalan yang semestinya. Jika proyek tidak layak lagi, maka TPB dapat menunda dan mengarahkan sumberdaya kepada proyek yang lebih layak.

1.1.4.4. Peralatan Pendukung
Lembar Faktor Teknis (Tabel 2) mencakup faktor teknis kritis untuk keperluan penilaian. Lembar tersebut telah digabung ke dalam proses penilaian seleksi. Peninjau teknis yang mengisi lembar ini.
Lembar Faktor Teknis
Isu Poin
Umum
a) Strategi Akuisisi (maks 4 poin)
b) Manajemen Keamanan (maks 6 poin)
Lengkapi satu tahapan saja (Pengembangan atau operasional)
Pengembangan
1. Prasarana TI (maks 6 poin)
2. Manajemen Investasi TI (maks 10 poin)
a) Pengaruh Keorganisasian (maks 4 poin)
b) Jadwal (maks 2 poin)
c) Metodologi (maks 4 poin)
Total Poin
3. Layanan Pelanggan (maks 10 poin)
a) Kualitas (maks 2 poin)
b) Waktu Tunggu (maks 2 poin)
c) Penambahan Pelanggan Baru (maks 2 poin)
d) Peningkatan Manfaat (maks 2 poin)
e) Peningkatan Akses ke Pelanggan yang Ada (maks 2 poin)
Total Poin
4. Analisis Biaya dan Manfaat (maks 12 poin)
5. Analisis Resiko (maks 10 poin)
a) Bobot Resiko (maks 6 poin)
¨ Resiko Teknis (maks 2 poin)
¨ Resiko Jadwal (maks 2 poin)
¨ Resiko Keuangan (maks 2 poin)
Total Poin Bobot Resiko
b) Kualitas Analisis Resiko (maks 2 poin)
c) Kualitas Pengawasan Resiko Plan(maks 2 poin)
Total Poin
6. Analisis Keuanganàsensitivitas biaya (maks 8 poin)
Operasional/Prasarana
a) Jadwal (maks10 poin)
b) Resiko Teknis (maks10 poin)
c) Memenuhi Kebutuhan Operasional (10 poin)
d) Menyelesaikan Permasalahan Pelanggan (10 poin)
Total
Tabel 2. Lembar Faktor Teknis.
.
Lembar Faktor Strategis mencakup suatu pilihan dari faktor-faktor yang berhubungan dengan isu manajemen dan hubungan dengan perencanaan strategis yang menunjang proses pengambilan keputusan. Lembar ini menyediakan kesempatan kepada TPB untuk mengubah keputusan untuk mendukung inisiatif unit yang penting. Lembar tersebut telah digabung dalam proses penilaian seleksi. Peninjau manajemen mengisi lembar ini.
Lembar Faktor Strategis
Isu Poin
1. Pengaruh Strategis
a) Pada Organisasi (maks 4 poin)
b) Resiko tidak berlanjut (maks 4 poin)
2. Batasan Penerima Manfaat
a) Cross-Functionality (maks 4 poin)
b) Quality of Work Life (maks3 poin)
3. Penjajaran Strategis (maks10 poin)
4. Tingkatan Perhatian Eksekutif (maks 9 poin)
5. Efektivitas Misi

a) Kinerja Misi yang Ditingkatkan (maks 8 poin)
b) Pelayanan terhadap Pelanggan yang Ditingkatkan (internal dan eksternal) (maks 8 poin) Total

Tabel 3. Lembar Faktor Strategis.
IPT bekerjasama dengan CIO, meringkas informasi penilaian untuk keseluruhan portofolio TI ke dalam Grid Penempatan Prioritas untuk TPT dan TPB. Grid ini adalah sarana untuk memadukan penilaian strategis dan teknis untuk mengidentifikasi Proyek-proyek Utama. Proyek-proyek tersebut adalah calon untuk dilakukan tinjauan Kontrol dan Evaluasi secara periodik. Penilaian proyek secara keseluruhan ditentukan dengan mencari perpotongan dari penilaian teknis dan strategis pada grid (Lihat Gambar. 2).
Grid Penempatan Prioritas
Jika perpotongan dari faktor strategis dan teknis berada dalam blok Prioritas Utama (A), maka proyek tersebut memiliki prioritas yang tinggi. Proyek Prioritas Utama memiliki kemungkinan yang tinggi untuk mengalami kesuksesan teknis berikut juga manfaat strategis kepada agen dan kepentingan manajemen yang banyak. Peninjau bisnis yang mengisi lembar ini.
D C B A
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
5 10 25 20 25 30 35 40 45 50
Penilaian Teknis
Penilaian Faktor Strategis
Gambar 2. Grid Penempatan Prioritas.
Jika perpotongan antara faktor teknis dan strategis berada dalam blok B (Moderate Potential), maka proyek ini perlu untuk dimonitor secara berkala untuk memastikan bahwa agar tetap layak. Proyek yang memiliki penilaian strategis yang tinggi tapi rendah pada teknisnya dapat dijamin untuk mendapatkan perhatian karena resiko teknisnya yang lebih tinggi dan kepentingan strategis yag signifikan. TPT akan lebih sering mengevaluasi proyek tersebut, misalnya suatu proyek dengan nilai strategis (49-66) akan mendapat nilai C karena resiko teknisnya, walaupun proyek ini layak dari segi strategisnya.
Proyek yang berpotensi rendah adalah proyek yang memiliki resiko teknis disertai dengan sedikit manfaat strategis atau minat manajemen.
Proyek yang berada dalam blok D, menggambarkan resiko signifikan dan dibutuhkan untuk berpikir kembali atau perlu pekerjaan yang banyak sebelum proyek tersebut menjadi layak.
TPB sebaiknya membuat penentuan tahunan dari proyek-proyek yang akan dinyatakan sebagai Proyek Utama Prioritas Utama sesuai dengan hasil evaluasi secara periodik, karena kepentingan strategis terhadap KTIN dan/atau resiko teknis. Tinjauan ini akan dilengkapi untuk memastikan proyek tetap layak. Jika masalah berkembang, maka proyek tersebut akan mendapat prioritas dalam menerima tambahan staf pendukung CIO. Hasil dari penilaian teknis dan strategis serta evaluasi TPT dan TPB akan diringkas dalam Ringkasan Tabel Portofolio TI (Lihat Tabel. 4). Tabel tersebut mendaftar proyek-proyek dan menunjukkan nilai teknis dan strategisnya mereka, prioritas, tipe proyek, dan frekuensi tinjauan atau jadwal dan pada lembar ringkasan yang meringkas portofolio TI dan informasi proyek.
Ringkasan Tabel Portofolio TI
Nama Proyek Nilai Teknis Nilai Strategis Prioritas (Top/ Mid/ Low)
Proyek
Jadwal Tinjauan
Tahap Tipe
Tabel 4. Ringkasan Tabel Portofolio TI.
Contoh Proses Tinjauan Proposal TI
Gambar di bawah ini, akan menguraikan satu contoh proses peninjauan investasi TI oleh tim peninjau yang memiliki anggota peninjau teknis, peninjau manajemen dan peninjau bisnis. Di sini investasi TI diajukan oleh biro suatu departemen pemerintah. Satu departemen membawahi beberapa dirjen, satu dirjen membawahi beberapa direktorat, dan satu direktorat membawahi beberapa biro. Dalam contoh di atas, biro mengajukan proposal TI. IPT (Integrated Project Team) dalam proyek TI ini tidak hanya melibatkan tim dalam biro tersebut, namun juga melibatkan SDM dari direktorat, dirjen dan pejabat (ketua) departemen.
Keterangan garis:
Gambar 3. Contoh Peninjauan Proposal TI.
Proses review berlangsung sebagai berikut:
1. Tim Peninjau Teknis (TPT) meninjau aktivitas TI yang diajukan, manfaat, resiko, biaya, jadwal, informasi teknis dan informasi penilaian strategis seperti kebutuhan desain ulang proses bisnis, pelatihan pegawai, kebutuhan sumber daya teknis, dan pengaruh proyek yang diajukan terhadap biro. Tim Peninjau Teknis (TPT) memastikan bahwa proyek ini layak secara teknis, dan semua informasi teknis yang diperlukan tersedia dalam paket / proposal. Dalam melakukan review ini, technical review member berkoordinasi dengan tim proyek dari biro pengaju. Ketika dokumen-dokumen yang diperlukan belum lengkap, tim proyek dari biro harus segera memenuhinya sesuai permintaan peninjau. Dalam proses review, lembar faktor teknis berikut ini harus dilengkapi:
Lembar Faktor Teknis
Isu Poin
Umum
a) Strategi Akuisisi (maks 4 poin)
b) Manajemen Keamanan (maks 6 poin)
Lengkapi satu tahapan saja (Pengembangan atau operasional)
Pengembangan
1. Prasarana TI (maks 6 poin)
2. Manajemen Investasi TI (maks 10 poin)
a) Pengaruh Keorganisasian (maks 4 poin)
b) Jadwal (maks 2 poin)
c) Metodologi (maks 4 poin)
Total Poin
3. Layanan Pelanggan (maks 10 poin)
a) Kualitas (maks 2 poin)
b) Waktu Tunggu (maks 2 poin)
c) Penambahan Pelanggan Baru (maks 2 poin)
d) Peningkatan Manfaat (maks 2 poin)
e) Peningkatan Akses ke Pelanggan yang Ada (maks 2 poin)
Total Poin
4. Analisis Biaya dan Manfaat (maks 12 poin)
5. Analisis Resiko (maks 10 poin)
a) Bobot Resiko (maks 6 poin)
¨ Resiko Teknis (maks 2 poin)
¨ Resiko Jadwal (maks 2 poin)
¨ Resiko Keuangan (maks 2 poin)
Total Poin Bobot Resiko
b) Kualitas Analisis Resiko (maks 2 poin)
c) Kualitas Pengawasan Resiko Plan(maks 2 poin)
Total Poin
6. Analisis Keuanganàsensitivitas biaya (maks 8 poin)
Operasional/Prasarana
a) Jadwal (maks10 poin)
b) Resiko Teknis (maks10 poin)
c) Memenuhi Kebutuhan Operasional (10 poin)
d) Menyelesaikan Permasalahan Pelanggan (10 poin)
Total
Panduan untuk menentukan besarnya poin nilai terdapat dalam lampiran “Kriteria Penilaian Investasi TI”. Hasil dari tinjauannya diberikan kepada Tim Peninjau Manajemen (TPM) dan Tim Peninjau Bisnis (TPB).
1. Management review member meninjau hal-hal yang berhubungan dengan manajemen dan perencanaan strategis yang menunjang proses pengambilan keputusan. Management review member berkoordinasi dengan tim proyek dari direktorat. Dalam proses review, lembar faktor strategis ini harus dilengkapi:
Lembar Faktor Strategis
Isu Poin

1. Pengaruh Strategis
a) Pada Organisasi (maks 4 poin)
b) Resiko tidak berlanjut (maks 4 poin)
2. Batasan Penerima Manfaat
a) Cross-Functionality (maks 4 poin)
b) Quality of Work Life (maks3 poin)
3. Penjajaran Strategis (maks10 poin)
4. Tingkatan Perhatian Eksekutif (maks 9 poin)
5. Efektivitas Misi
a) Kinerja Misi yang Diperbaiki (maks 8 poin)
b) Pelayanan Pelanggan yang Diperbaiki (internal dan eksternal) (maks 8 poin)

Total
Panduan untuk menentukan besarnya poin nilai terdapat dalam lampiran “Kriteria Penilaian Investasi TI”. Hasil dari tinjauannya diberikan kepada Tim Peninjau Bisnis (TPB).
1. Tim Peninjau Bisnis (TPB), dengan memanfaatkan hasil tinjauan tim peninjau teknis dan manajemen, kemudian membuat prioritas diantara semua proyek-proyek yang sedang diajukan, kemudian membuat keputusan akhir. Business review member memilih untuk mendanai proyek-proyek yang memiliki prioritas tinggi. Dalam proyek tingkat biro ini, Business review member berkoordinasi dengan dirjen. Dalam proses review, lembar grid penempatan prioritasberikut ini harus dilengkapi:
D C B A
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
5 10 25 20 25 30 35 40 45 50
Penilaian Teknis
Penilaian Faktor Strategis

1. Steering committee
Steering committee memonitor semua proses review proyek TI. Ketika ada deadlock atau kemacetan di satu tahap, steering committee menentukan jalan keluarnya. Steering committee juga merupakan tim yang concern terhadap status dan perkembangan KTIN secara keseluruhan. Untuk proyek di tingkat biro, steering committee dapat berkoordinasi dengan dirjen.